5 Cara Mudah Merawat Mukena Putih

5-Cara-Mudah-Merawat-Mukena-Putih
Foto dari blibli.com

Mukena menjadi salah satu perlengkapan sholat yang wajib dimiliki muslimah. Busana yang satu ini tidak hanya digunakan saat di rumah, tetapi juga saat bepergian. Mukena yang dipilih tentu saja harus nyaman dipakai. Jangan sampai Anda merasa gerah saat menggunakannya. Oleh karena itu, mukena yang adem dan ringan sangat dibutuhkan seperti mukena Bali.

Mukena yang adem bisa membuat sholat menjadi lebih khusyu’. Namun, bahan yang adem saja tidak cukup. Bahan mukena yang adem tetapi kotor tentu saja tidak akan membuat Anda nyaman. Bau tidak sedap bisa sesekali menusuk hidung, sehingga sholat menjadi terganggu. Oleh karena itu, merawat mukena agar tetap bersih sangat penting.

Merawat Mukena Putih

Kotoran yang menempel pada mukena berwarna gelap akan tersamarkan. Lain halnya jika kotoran tersebut menempel pada mukena berwarna putih. Kotoran akan terlihat jelas, sehingga mukena menjadi dekil. Untuk itu, merawat mukena berwarna putih harus dilakukan dengan cara yang tepat.

Untuk merawat mukena Bali warna putih, simak tipsnya di bawah ini.

1. Mencuci Mukena secara Berkala

Mukena yang kotor akan membuat Anda terganggu saat memakainya. Apalagi, jika bagian kepalanya sudah kotor dan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Oleh karena itu, cucilah mukena secara berkala. Cuci mukena setelah tercium aroma bau tidak sedap atau jika ada kotoran di beberapa bagiannya.

Agar mukena putih bisa lebih tahan lama, pastikan Anda selalu mengelap wajah terlebih dahulu dengan handuk. Air yang menempel pada mukena bisa menyebabkan jamur yang meninggalkan noda. Biasanya, noda tersebut akan sulit dihilangkan.

2. Hati-hati dalam Menggunakan Pemutih

Agar lebih bersih dan putih, pemutih pakaian biasanya digunakan saat mencuci mukena. Cairan pemutih ini cukup ampuh untuk membuat mukena terlihat lebih bersih. Namun, perhatikan saat Anda menggunakannya. Anda tidak boleh menggabungkan mukena putih dengan baju lainnya saat menggunakan cairan ini. Bisa-bisa warna baju tersebut luntur dan terkena mukena.

3. Memeras Menggunakan Tangan

Setelah mukena Anda dicuci, peras menggunakan tangan saja. Ini dilakukan agar kain mukena tidak mudah rusak, sehingga mengeringkan dengan mesin cuci tidak disarankan. Setelah diperas, jemurlah di tempat yang tidak terlalu panas.

Anda bisa menjemurnya di tempat yang agak teduh, seperti teras rumah. Menjemur mukena di bawah matahari langsung akan membuat warnanya pudar dan tidak seputih saat di awal.

4. Menyetrika Mukena dengan Suhu Rendah

Suhu yang tinggi saat menyetrika mukena tidak disarankan. Bisa-bisa, mukena menjadi berlubang bahkan rusak. Oleh karena itu, perhatikan penggunaan suhu setrika sebelum digosokan pada mukena. Coba tempelkan pada kain lain, dan raba apakah panasnya sudah pas atau belum. Namun, jangan terlalu rendah juga karena mukena kan sulit untuk dirapikan.

5. Menyimpan Mukena di Tempat yang Kering

Setelah mukena rapi, simpanlah di tempat yang kering. Anda bisa menggunakan lemari baju agar mukena bisa terimpan dengan rapi. Jangan menyimpannya di tempat yang kotor dan lembab. Ini akan membuat mukena menjadi bau dan kotor. Dengan begitu, mukena pun menjadi seperti tidak layak pakai.

Itulah lima tips merawat muken aputih agar tetap awet dan bersih. Untuk mendapatkan mukena putih yang baru dan adem, Anda bisa membeli mukena Bali. Mukena yang satu ini terkenal dengan bahannya yang adem dan juga harganya yang lebih terjangkau. So, cek sekrang juga di toko online, dan dapatkan penawaran harga menarik hanya untuk Anda!

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *